Dampak Konflik Timur Tengah terhadap Sektor Logistik Indonesia
Dipublikasikan pada 28 Juni 2025 oleh Tim Redaksi Logistik RR

Ketegangan geopolitik di Timur Tengah, terutama antara AS, Israel, dan Iran, telah menimbulkan kekhawatiran besar terhadap stabilitas rantai pasok global. Indonesia sebagai negara yang bergantung pada jalur pelayaran internasional pun tak luput dari dampaknya.
Jalur Pelayaran Strategis yang Terganggu
Selat Hormuz merupakan jalur vital distribusi minyak dunia. Gangguan di kawasan ini memicu keterlambatan pengiriman dan lonjakan biaya logistik global yang berdampak langsung ke Indonesia.
Lonjakan Harga Minyak dan Implikasinya
Harga bahan bakar yang melonjak memperbesar ongkos logistik nasional, menggerus daya saing industri ekspor seperti tekstil, otomotif, dan elektronik.
Risiko Gangguan Rantai Pasok Global
Konflik menyebabkan perubahan rute pelayaran dan ketidakpastian waktu pengiriman yang mengganggu efisiensi industri.
Strategi Mitigasi dari ALFI
- Mengembangkan skenario tanggap darurat logistik
- Diversifikasi rute pelayaran
- Penguatan sistem distribusi domestik
- Digitalisasi pemantauan rantai pasok
Peran Pemerintah dalam Mitigasi Dampak
Pemerintah memantau nilai tukar dan harga minyak global serta mendorong efisiensi energi dan kolaborasi lintas instansi.
Transformasi Digital & Ketahanan Rantai Pasok
Penerapan teknologi logistik, perluasan infrastruktur pelabuhan, dan integrasi logistik nasional adalah langkah kunci menuju sistem yang lebih tangguh.
Kesimpulan
Dampak konflik Timur Tengah pada sektor logistik Indonesia tidak bisa dihindari. Namun dengan langkah antisipatif yang tepat, Indonesia dapat memperkuat ketahanan logistik nasional untuk menghadapi gejolak global di masa depan.