Culture Shock Warga Surabaya Merantau ke Bandung

Dipublikasikan pada 16 Mei 2025 oleh Tim Logistik RR

Rain, seorang alumni Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS), memutuskan untuk merantau ke Bandung setelah lulus kuliah. Meskipun awalnya antusias, ia mengalami berbagai culture shock yang membuatnya harus beradaptasi dengan cepat.

Perbedaan Kuliner yang Mencolok

Di Surabaya, Rain terbiasa dengan makanan yang gurih dan pedas. Namun, di Bandung, ia mendapati bahwa banyak makanan memiliki rasa manis yang dominan. Ayam penyet yang biasanya ia beli seharga Rp10.000 di Surabaya, di Bandung harganya bisa mencapai Rp15.000 atau lebih. Selain itu, ia kesulitan menemukan soto dengan rasa yang sesuai dengan lidahnya.

Lingkungan Sosial yang Berbeda

Rain juga terkejut dengan gaya hidup dan pergaulan di Bandung. Ia mendapati bahwa pergaulan bebas lebih terbuka dibandingkan dengan yang ia alami di Surabaya. Hal ini membuatnya merasa perlu untuk lebih berhati-hati dalam berinteraksi dan memilih lingkungan pergaulan.

Adaptasi dan Solusi

Untuk mengatasi perbedaan tersebut, Rain mulai memasak sendiri agar bisa menikmati makanan sesuai seleranya. Ia juga lebih selektif dalam memilih teman dan lingkungan sosial yang sesuai dengan nilai-nilainya.

Kesimpulan

Merantau ke kota lain memang memberikan pengalaman baru, namun juga menuntut kemampuan adaptasi yang tinggi. Rain berhasil menyesuaikan diri dengan lingkungan barunya di Bandung, meskipun harus melalui berbagai tantangan.

Konsultasi Gratis via WhatsApp

Culture Shock Surabaya ke Bandung

Baca Juga:

Sumber Eksternal:

Sisi Gelap Bandung yang bikin Resah Perantau Asal Surabaya